tabur bintang

Senin, 06 Juni 2011

Mohon maaf klo ada yg repot.

Sempat Ganti Posisi

Seorang suami menggugat cerai istrinya ke pengadilan. Di pengadilan, dia dihadapkan beberapa pertanyaan.

Hakim: "Apakah anda serius untuk menceraikan isteri Anda?"

Suami: "Serius Tuan Hakim"

Hakim: "Mengapa?"

Suami: "Karena ia diperkosa, Tuan Hakim"

Hakim: "Hah? Bukankah Anda harus membelanya. Bukan menceraikannya? "

Suami: "Seharusnya Pak Hakim. Tapi, saya lihat dia sempat ganti posisi..."

Salah Sendiri Tidak Dimanfaatkan

Sepasang suami istri dalam perjalanan keluar kota dan karena jaraknya lumayan jauh, mereka bermaksud menginap di sebuah hotel sebelum meneruskan perjalanan keesokan paginya.

Akhirnya mereka menemukan Hotel yang cukup bagus walaupun tidak berbintang dan bermalam. Keesokan paginya ketika akan keluar hotel, mereka harus membayar Rp 350.000,-

"Hah? Ini sih tarif hotel bintang 5. Nggak salah?" tanya si suami terkejut.

Ia minta dipanggilkan manajer hotel dan memprotes tarif yang terlalu tinggi. Setelah mendengarkan dengan penuh perhatian, si manajer berkata, "Hotel CJDW dilengkapi dengan kolam renang standar internasional, ruang konferensi dan berbagai hiburan taraf internasional."

"Tapi kami sama sekali tidak memanfaatkan fasilitas yang Bapak sebut tadi," kata si suami bersikeras.

"Salah Bapak sendiri. Fasilitas itu disediakan untuk dimanfaatkan," kata si manajer tak mau kalah.

Setelah tercenung sejenak si suami membuka dompetnya, mengeluarkan uang Rp 100.000,- dan mengulurkannya kepada si manajer.

"Kok hanya seratus ribu?" tanya manajer.

"Karena Bapak harus membayar Rp 250.000.- untuk tidur dgn istri saya."

"Tapi saya tidak tidur dengan istri Bapak..."

"Salah sendiri. Sudah tersedia semalaman, kenapa tidak dimanfaatkan..."

Suami yang Oon

Seorang pria berjalan ke tempat tidurnya dan melihat istrinya berbaring terlentang di atas tempat tidur dengan kedua kakinya terbuka.

Si istri bertanya "Apakah kamu tahu apa yang aku inginkan?" "Tidak", jawab pria tersebut. Maka si istri melebarkan kedua kakinya dan bertanya lagi pertanyaan yang sama. "Tidak", jawab pria tersebut untuk kedua kalinya.

Si istri semakin melebarkan kedua kakinya dan berkata dengan yakin "Sekarang pasti kamu sudah tahu apa yang aku inginkan". Dengan mantap pria tersebut berkata "Ya, KAMU MENGINGINKAN SELURUH TEMPAT TIDUR INI HANYA UNTUKMU".

Mengantar Surat Saja Suruh Telanjang

Seorang gadis pergi ke dokter karena sakit kepala ringan. Begitu masuk ke ruang praktek dokter, si dokter meminta untuk membuka pakaiannya.

DOKTER : "Ya, buka baju anda."
SI GADIS : "Dokter saya itu sakit kepala masa harus buka baju sih!"
DOKTER : "Mau sembuh nggak? Pokoknya buka bajunya."

Setelah si gadis itu membuka bajunya dengan terpaksa, dokter lalu menyuruh untuk membuka celananya. Terang saja si gadis ini bingung.

SI GADIS : "Dokter saya sakit kepala kenapa harus buka baju, buka BH, dan buka celana?"
DOKTER : "Mau diperiksa nggak!! buka semuanya!!"

Dengan terpaksa si pasien menuruti perintah dokter.Setelah tak sehelai benang pun menempel pada tubuhnya si dokter menyuruh pasien itu masuk ke dalam ruangan khusus.

Si gadis ini sempat ragu-ragu dan takut. Tapi akhirnya mengikuti saran dokter. Begitu masuk ke dalam ruangan ternyata di dalam ruangan sudah banyak pasien yang sudah telanjang bulat.

SI GADIS : "Saya sakit kepala kok di suruh telanjang. Kamu sakit apa kok disuruh telanjang juga?"
PASIEN 1 : "Saya sakit batuk."
PASIEN 2 : "Saya pilek."

Di dalam mereka mempertanyakan cara dokter memeriksa. Tengah ribut begitu ada salah seorang yang juga telanjang nyeletuk.

PASIEN 3 : "Kalian masih mending datang untuk berobat. Saya ini ke sini untuk nganter surat saja suruh telanjang!!"
pasien 1,2,si gadis : "??????"

Orang Betawi Menitipkan Anaknya ke Jogja

Seorang bapak dari Betawi mengirimkan anak gadisnya ke Jogja untuk sekolah di Jogja dengan harapan anaknya menjadi sarjana dan jauh dari pergaulan liar di Jakarta.

Setelah menitipkan ke Ibu kost yang dia percayai, pulanglah dia ke Jakarta. 3 bulan kemudian, si anak gadis telpon ke Bapaknya memberitahu bahwa dia hamil 2 bulan. Marahlah si bapak itu dan mendatangi si Ibu Kost.

"Bagaimana ente .... saya beri tangunggjawab dan kepercayaan untuk menjaga anak gadis saya, kok bisa kejadian kayak gini ..?"

si Ibu Kost menjawab : "Aduh Pak, kulo mboten mangertos, seng kulo ngertos, anak ipun bapak mandine dhewe, tiduri pun dhewe, belajar nang kamar dhewe..."

Sebelum si Ibu kost menyelesaikan kalimatnya, marahlah si bapak sejadi-jadinya "Bagaimana kagak hamil, anak gue mandi di-ewe, tidur di-ewe, sampai belajar aja di-ewe !!!" ----> ewe (lihat kamus bahasa sunda : :))

Jangan Memotong Pembicaraan

Si Andi kecil melihat mobil papanya lewat di depan sekolah dan parkir di dekat semak belukar. Karena rasa ingin tahu yang besar, Andi kecil mengendap-endap mendekati mobil papanya dan melihat papanya dan Tante Nancy saling berpelukan di balik semak-semak.

Andi terus menikmati pertunjukkan itu sampai selesai. Dan ia merasa sangat tegang dan tidak sabar untuk menceritakan pengalamannya pada sang Mama.

Pulang sekolah, Andi langsung mencari Mamanya di dapur dan dengan sangat antusias mengatakan, "Ma.. tadi Andi lihat Papa dan Tante Nancy dekat semak-semak di depan sekolah.

Andi pergi ke sana dan lihat Papa ciumin bibir Tante Nancy dan ngebuka bajunya Tante Nancy, trus Tante Nancy juga ngebukain celananya Papa, trus Tante Nancy......"

Pada saat tersebut sang Mama langsung memotong pembicaraan dan mengatakan, "Nak, simpan dulu ceritamu ya! Mama mau denger lagi nanti saat makan malam. Kita pengen lihat khan gimana wajah Papa waktu dengerin cerita kamu ??" Dan si Andi kecil-pun setuju.

Pada saat makan malam si Andi kecil mulai bercerita lagi dari awal.. "Tadi Andi lihat Papa dan Tante Nancy dekat semak-semak di depan sekolah. Andi pergi ke sana dan lihat papa ciumin bibir Tante Nancy, dan ngebuka bajunya Tante Nancy.

Trus Tante Nancy juga ngebuka'in celananya Papa, trus Tante Nancy dan Papa mulai melakukan hal yang pernah dilakukan Mama sama Om Dodi waktu Papa ke luar negeri itu lho..

Mama dan Papa, "?#$%?&?@?*??#??"...

Wanita Cantik Terjatuh Dari Lantai 80

Seorang wanita cantik dan sexy terjatuh dari lantai 80 sebuah gedung megah. Untunglah di lantai 70, ada seorang Pria bernama Aga menangkapnya.

Wanita : "Terima kasih anda telah menolong saya...."
Aga : "Sama-sama, tapi Anda harus membalas budi"
Wanita : "Bagaimana caranya ?"
Aga : "Tidurlah denganku....."
Wanita : "Bajingan kau, TIDAK MAU !!!"
Aga : "Ya sudah kalau nggak mau..."
Aga kemudian melepaskannya dan wanita itu kembali terjatuh....

Di lantai 50, seorang Pria bernama Irwan berhasil menangkapnya.

Wanita : "Terima kasih anda telah menolong saya...."
Irwan : "Sama-sama, tapi Anda harus membalas budi"
Wanita : "Bagaimana caranya ?"
Irwan : "Tidurlah denganku....."
Wanita : "Bangsat kamu, TIDAK MAU !!!"
Irwan : "Ya sudah kalau tidak mau..."
Irwan kemudian melepaskannya dan wanita itu kembali terjatuh...

Lantai 45 lewat, lantai 40 lewat, lantai 35 lewat dan tidak ada lagi yang menangkapnya. Si wanita mulai menyesal.

Akhirnya dia memutuskan kalau ada lagi pria yang menangkapnya, ia mau diajak tidur bareng. Daripada mati, pikirnya.

Akhirnya di lantai 20, seorang Pria Arab bernama Najib menangkapnya. Buru-buru wanita itu berkata :

Wanita : "Terima kasih anda telah menolong saya. Sebagai balas jasa, Anda boleh tidur dengan saya..."
Najib : " Astaghfirullah !!!!!"

Lalu Najib melepaskannya kembali...

Tidak Usah Membayar

Ada seorang anak bernama Miang. Hobinya hanya nonton film yang berbau sex bersama teman-temannya. Karena seringnya menonton film, si Miang tidak tahan menahan nafsu untuk menyalurkan birahinya.

Si Miang yang hanya punya duit Rp.5000 akhirnya nekat untuk mencari pelacur.

Miang : "Kok nggak ada pelacurnya? Di daerah sini biasanya ada aja yang lagi tunggu bookingan?"

(Tiba-tiba ada seorang pelacur yang sudah senior menghampirinya)

Pelacur: "Dek, malem2 begini mau cari apa disini?"

Miang : "Ada yang bisa saya booking malam ini?"

Pelacur: "Ah... kamu itu masih kecil, jangan berharap! Tunggu kalo sudah besar baru boleh."

Miang : "Bagaimana kalau anda saja yang saya booking?"

Pelacur: "Emang duit kamu berapa?"

Miang : "Cuma Rp.5000. Emang biasanya berapa?"

Pelacur: "Rp.20000 saja!"

Miang : "Bisa kurang nggak?"

Pelacur: "Nggak bisa..."

Miang : "Tolong dong saya sudah nggak tahan nih!"

Pelacur: "Begini aja...! Satu kali masuk lubang Rp.2500 dan keluar lubang juga Rp.2500, bagaimana?"

Miang : "Boleh..."

(Maka Miang bersama pelacur berhubungan intim.)

Sewaktu masuk lubang, pelacur berkata, "Dua ribu lima ratus". Keluar lubang pelacur berkata, "Lima ribu". Miang bingung dan kenikmatan yang didapat masih tanggung. "Ah.. masuk lagi ah", niat si Miang tersebut. "Tujuh ribu lima ratus", kata pelacur.

(Akhirnya si Miang berpegangan erat dengan kayu dan mengeluarkan/memasukan penisnya berulang ulang kali secara cepat)

(Akhirnya selesai permainan tersebut dan Miang melakukan transaksi)

Miang : "Berapa ya?"

Pelacur: "Tidak usah bayarlah! Bingung aku! Abis cepat sih goyangannya..."

Saya Juga Minta Di Pencet

Seorang pria Arab bernama Najib sedang membujuk seekor unta jantannya yang sedang mogok dan duduk di jalanan sehingga membuat kendaraan di belakangnya antri panjang alias macet.

"Ayo dong manis....berdiri...jalanan jadi macet gara-gara kamu duduk di tengah jalan" bujuk Najib. Tapi si unta tetap saja cuek. Dia tidak beranjak sedikitpun, sementara suara-suara klakson mobil makin bising saja.

"Aduh...ayo dong sayang...kamu duduknya di pinggir jalan saja" rayu Najib, tetap saja nihil. Lalu ada seorang gadis yang turun dari salah satu kendaraan yang macet itu dan menghampiri Najib dan untanya.

"Untanya kenapa, Pak?" tanya si gadis.

"Ini..unta saya tidak mau berdiri..huh! menyusahkan saja"

Si gadis mengangguk, "kebetulan saya seorang perawat. Coba saya periksa unta bapak" kata si gadis menghampiri unta itu.

Gadis itu berjongkok dan meraba-raba unta itu dari kepala sampai badan atasnya. Kemudian dia mulai meraba-raba bagian bawah badan unta.

Kontan saja si unta langsung berdiri dan lari sekencang-kencangnya. Jalananpun tidak macet lagi. Najib menghampiri si gadis, " Wah! Nona
hebat! Nona apakan unta saya sampai dia berdiri dan lari kencang?"

"Oh, saya cuma pencet 'anu-nya' pak" jawab si gadis sambil berjalan menuju kendaraannya meninggalkan Najib. Najib diam sesaat, lalu mengikuti si gadis yang berjalan didepannya.

Si gadis menoleh, "Bapak kok, mengikuti saya? kan saya sudah membantu bapak agar unta bapak tidak mogok di jalan lagi" kata si gadis sambil terus berjalan.

"Eh, maaf nona!" kata Najib. Si gadis berbalik kesal

"Bapak mau apalagi?"

"Nona bilang, unta saya berdiri dan lari kencang karena nona pencet 'anu-nya?"

"Iya, lalu?"

"Kalau begitu, tolong pencet 'anu saya supaya saya bisa mengejar unta saya itu!" kata Najib polos.

Kalo Lima Ribu Perak Dapet Apa ?

Disebuah kota ada seorang pejabat yang suka sekali jogging setiap pagi. Dan setiap lewat sebuah jalan dia selalu bertemu dengan seorang cewek penjaja seks yang berdiri di sana.

Setiap kali pejabat tersebut lewat, tiap kali pula si cewek berteriak kepadanya "LIMA RATUS RIBU, MAU?". Dan pejabat tersebut selalu menjawab dengan bercanda pula "Nggak ah, lima ribu perak saja!".

Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan mereka setiap kali berpapasan. "LIMA RATUS RIBU!". "Nggak, lima ribu!"

Suatu hari istri si pejabat ngotot mau pengen ikut jogging juga. Walaupun sang pejabat berusaha dengan segala cara mencegahnya, tetap saja sang istri ngotot ikut.

Sang pejabat mengalah sambil hatinya was-was bakal ada perang dengan istrinya kalau si PSK itu berteriak kepadanya. Dia tahu sang istri tidak akan percaya bahwa itu cuma candaan saja.

Benar saja, ketika suami istri itu jogging berdampingan mendekati jalan itu sang PSK sudah berdiri di sana. Si pejabat mencoba menghindari tatapan mata si PSK dan terus berlari melewatinya.

Sang pejabat sudah merasa senang tidak ada insiden ketika dari belakang dia mendengar sang PSK berteriak "LIHAT SENDIRI KAN APA YANG KAMU DAPAT DENGAN LIMA RIBU PERAK!".

Sekretaris dan Seorang Raja Minyak

Adalah kisah seorang sekretaris nan cantik ditugaskan oleh bosnya untuk menemani seorang raja minyak dr Arab yang menjadi klien penting bagi perusahaannya.

Tertarik oleh kecantikannya, si raja tiba-tiba memintanya untuk menikahinya. Tentu saja sekretaris itu terkejut namun ia teringat perintah bosnya untuk tidak mengecewakan kliennya itu dalam bentuk apapun.

Karena itu, ia memikirkan cara untuk menolak ajakannya dengan halus. "Baiklah, aku akan menikah denganmu dengan 3 syarat. Pertama, aku mau cincin kawin berlian 75 karat bertahtakan intan bermahkota tiga 200 karat."

Si raja terpekur sejenak dan kemudian mengangguk, "Ok, ok ana felikan, ana felikan"

Menyadari keadaan ini, si wanita kembali memikirkan syarat yang lebih susah. "OK, kedua, aku mau kamu buatkan istana di New York berkamar 100 dan sebagai rumah peristirahatan, aku mau vila di tengah kota Paris dengan 200 orang pelayan, 10 Ferarri dan 5 pesawat jet pribadi."

Sang raja minyak kembali terpekur, mengambil hand-phonenya dan mengontak sana sini. "Ok, ok, ana fuatkan, ana fuatkan"

"Gawat !", pikir si sekretaris. Dengan peluh sebesar kacang kedelai, ia kembali memikirkan syarat terakhir. Akhirnya, ia merasa mendapatkan
syarat yang nyaris mustahil bisa dikabulkan oleh si raja ini.

Sambil mengedipkan mata, ia berkata, "Oh, baiklah. Ini yang terakhir. Aku suka sekali dengan seks dan karenanya aku mau laki-laki yg menjadi suamiku mempunyai penis sepanjang 30 cm."

Si raja minyak tampak kaget dan kecewa sekali dengan syarat terakhir ini. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil sesenggukan.

Akhirnya, sambil mengusap air mata dan menatap wanita itu dengan sedih, ia berkata,

"Ok, ok, ana fotong... ana fotong ‘barang’ ana deh..


(¨`•.•´¨)
`•.¸(¨`•.•´¨ ) Keep
(¨`•.•´¨)¸.•´Smile : )
`•.¸.•´

Jumat, 04 Maret 2011

Sejarah Hari Raya Nyepi dan Maknanya


Sejarah Hari Raya Nyepi dan Maknanya
Beritabali.com, Denpasar,

Bila Anda tinggal di Bali, pasti akan merasakan suasana Nyepi yang jarang ditemui di kota lain di Indonesia. Di Bali umat Hindu merayakan Nyepi secara serentak. Nyepi yang identik dengan suasana sepi dan gelap gulita ternyata mempunyai sejarahnya sendiri.

Kita semua tahu bahwa agama Hindu berasal dari India dengan kitab sucinya Weda. Di awal abad masehi bahkan sebelumnya, Negeri India dan wilayah sekitarnya digambarkan selalu mengalami krisis dan konflik sosial berkepanjanga

Pertikaian antar suku-suku bangsa, al. (Suku Saka, Pahiava, Yueh Chi, Yavana dan Malaya) menang dan kalah silih berganti. Gelombang perebutan kekuasaan antar suku menyebabkan terombang-ambingnya kehidupan beragama itu.

Pola pembinaan kehidupan beragama menjadi beragam, baik karena kepengikutan umat terhadap kelompok-kelompok suku bangsa, maupun karena adanya penafsiran yang saling berbeda terhadap ajaran yang diyakini.

Dan pertikaian yang panjang pada akhirnya suku Saka menjadi pemenang dibawah pimpinan Raja Kaniskha I yang dinobatkan menjadi Raja dan turunan Saka tanggal 1 (satu hari sesudah tilem) bulan 1 (caitramasa) tahun 01 Saka, pada bulan Maret tahun 78 masehi.

Dari sini dapat diketahui bahwa peringatan pergantian tarikh saka adalah hari keberhasilan kepemimpinan Raja Kaniskha I menyatukan bangsa yang tadinya bertikai dengan paham keagamaan yang saling berbeda.

Sejak tahun 78 Masehi itulah ditetapkan adanya tarikh atau perhitungan tahun Saka, yang satu tahunnya juga sama-sama memiliki 12 bulan dan bulan pertamanya disebut Caitramasa, bersamaan dengan bulan Maret tarikh Masehi dan Sasih Kesanga dalam tarikh Jawa dan Bali di Indonesia. Sejak itu pula kehidupan bernegara, bermasyarakat dan beragama di India ditata ulang.

Oleh karena itu peringatan Tahun Baru Saka bermakna sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional. Keberhasilan ini disebar-luaskan keseluruh daratan India dan Asia lainnya bahkan sampal ke Indonesia.

Kehadiran Sang Pendeta Saka bergelar Aji Saka tiba di Jawa di Desa Waru Rembang Jawa Tengah tahun 456 Masehi, dimana pengaruh Hindu di Nusantara saat itu telah berumur 4,5 abad.

Dinyatakan Sang Aji Saka disamping telah berhasil mensosialisasikan peringatan pergantian tahun saka ini, jüga dan peristiwa yang dialami dua orang punakawan. Pengiring atau caraka beliau diriwayatkan lahirnya aksara Jawa onocoroko doto sowolo mogobongo padojoyonyo.

Karena Aji Saka diiringi dua orang punakawan yang sama-sama setia, sama-sama sakti, sama-sama teguh dan sama-sama mati dalam mempertahankan kebenaran demi pengabdiannya kepada Sang Pandita Aji Saka.

Rangkaian peringatan Pergantian Tahun Saka Peringatan tahun Saka di Indonesia dilakukan dengan cara Nyepi (Sipeng) selama 24 jam dan ada rangkaian acaranya antara lain :

1. Upacara melasti, mekiyis dan melis

Intinya adalah penyucian bhuana alit (diri kita masing-masing) dan bhuana Agung atau alam semesta ini. Dilakukan di sumber air suci kelebutan, campuan, patirtan dan segara. Tapi yang paling banyak dilakukan adalah di segara karena.sekalian untuk nunas tirtha amerta (tirtha yang memberi kehidupan) ngamet sarining amerta ring telenging segara. Dalam Rg Weda II. 35.3 dinyatakan Apam napatam paritasthur apah (Air yang murni baik dan mata air maupun dan laut, mempunyai kekuatan yang menyucikan).

2. Menghaturkan bhakti/pemujaan

Di Balai Agung atau Pura Desa di setiap desa pakraman, setelah kembali dari mekiyis.

3. Tawur Agung/mecaru

Di setiap catus pata (perempatan) desa/pemukiman, lambang menjaga keseimbangan. Keseimbangan buana alit, buana agung, keseimbangan Dewa, manusia Bhuta, sekaligus merubah kekuatan bhuta menjadi div/dewa (nyomiang bhuta) yang diharapkan dapat memberi kedamaian, kesejahteraan dan kerahayuan jagat (bhuana agung bhuana alit).

Dilanjutkan pula dengan acara ngerupuk/mebuu-buu di setiap rumah tangga, guna membersihkan lingkungan dari pengaruh bhutakala. Belakangan acara ngerupuk disertai juga dengan ogoh-ogoh (symbol bhutakala) sebagai kreativitas seni dan gelar budaya serta simbolisasi bhutakala yang akan disomyakan. (Namun terkadang sifat bhutanya masih tersisa pada orangnya).

4. Nyepi (Sipeng)

Dilakukan dengan melaksanakan catur brata penyepian (amati karya, amati geni, amati lelungan dan amati lelanguan).

5. Ngembak Geni. Mulai dengan aktivitas baru yang didahului dengan mesima krama di lingkungan keluarga, warga terdekat (tetangga) dan dalam ruang yang lebih luas diadakan acara Dharma Santi seperti saat ini.

Yadnya dilaksanakan karena kita ingin mencapai kebenaran. Dalam Yajur Weda XIX. 30 dinyatakan : Pratena diksam apnoti, diksaya apnoti daksina. Daksina sradham apnoti, sraddhaya satyam apyate.

Artinya : Melalui pengabdian/yadnya kita memperoleh kesucian, dengan kesucian kita mendapat kemuliaan. Dengan kemuliaan kita mendapat kehormatan, dan dengan kehormatan kita memperoleh kebenaran.

Sesungguhnya seluruh rangkaian Nyepi dalam rangka memperingati pergantian tahun baru saka itu adalah sebuah dialog spiritual yang dilakukan oleh umat Hindu agar kehidupan ini selalu seimbang dan harmonis serta sejahtera dan damai.

Mekiyis dan nyejer/ngaturang bakti di Balai Agung adalah dialog spiritual manusia dengan alam dan Tuhan Yang Maha Esa, dengan segala manifetasi-Nya serta para leluhur yang telah disucikan.

Tawur Agung dengan segala rangkaiannya adalah dialog spiritual manusia dengan alam sekitar para bhuta demi keseimbangan bhuana agung bhuana alit.

Pelaksanaan catur brata penyepian merupakan dialog spiritual antara din sejati (Sang Atma) seseorang umat dengan sang pendipta (Paramatma) Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam din manusia ada sang din /atrnn (si Dia) yang bersumber dan sang Pencipta Paramatma (Beliau Tuhan Yang Maha Esa).

Sima krama atau dharma Santi adalah dialog antar sesama tentang apa dan bagaimana yang sudah, dan yang sekarang serta yang akan datang. Bagaimana kita dapat meningkatkan kehidupan lahir batin kita ke depan dengan berpijak pada pengalaman selama ini.

Maka dengan peringatan pergantian tahun baru saka (Nyepi) umat telah melakukan dialog spiritual kepada semua pihak dengan Tuhan yang dipuja, para leluhur, dengan para bhuta, dengan diri sendiri dan sesama manusia demi keseimbangan, keharmonisan, kesejahteraan, dan kedamaian bersama.

Namun patut juga diakui bahwa setiap hari suci keagamaan seperti Nyepi tahun 2009 ini, ada saja godaannya. Baik karena sisa-sisa bhutakalanya, sisa mabuknya, dijadikan kesempatan memunculkan dendam lama atau tindakan yang lain.

Dunia nyata ini memang dikuasai oleh hukum Rwa Bhineda. Baik-buruk, menang-kalah, kaya-miskin, sengsara-bahagia dst. Manusia berada di antara itu dan manusia diuji untuk mengendalikan diri di antara dua hal yang saling berbeda bahkan saling berlawanan.

6. Dharma Santi

Adapun Dharma Santi sebagai rangkaian akhir Nyepi merupakan hal yang wajib dilaksanakan, baik di lingkungan keluarga, warga dekat maupun warga bangsa.

Dengan Dharma Santi kita dapat saling memaafkan jika ada kesalahan atau kekeliruan yang pernah terjadi setidak tidaknya dalam jangka waktu satu tahun sebelumnya. Di samping itu juga untuk berbincang-bincang perihal kehidupan bersama kita ke depan karena kondisi yang dihadapi akan semakin sulit dan semakin komplek, serba multi; multi etnis, multi dimensi, multi kepentingan, multi karakter dan multi kultural.

Oleh karena itu dharma Santi dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja setelah Nyepi asal tidak lewat dari waktu kurang lebih sebulan sesudah Nyepi. Sangat baik kalau setiap habis hari raya keagamaan (bukan hanya pada Nyepi saja) diikuti dengan dharma Santi atau sima krama, atau secara spiritual sering juga dilakukan jika ada upacara piodalan di Pura dengan “meprani”. Mesima krama, meprani atau dharma Santi merupakan ajang berdialog antar sesama tentang berbagai aspek kehidupan.

Karena Weda menyatakan “Wasudewa kutumbakan” (seluruh dunia adalah bersaudana). Atau sarwa asa mama mitram bhawantu (Jadikanlah seluruh penjuru dunia sebagai sahabat kami).

Untuk skup Bali, hal ini analog dengan konsep menyama braya yang perlu dimantapkan melalui dharma Santi. Jadi pergantian Tahun Saka adalah peringatan dari kebangkitan dan pembaharuan. Nyepi adalah renungan kesadaran untuk pengendalian diri. Dharma santi adalah dialog sesama demi keseimbangan hidup lahir bathin. (Drs. I Gusti Made Ngurah, M.Si. Sumber : www.parisada.org)

Selasa, 26 Oktober 2010

Merapi Meletus.. Mbah Maridjan Meninggal Ditemukan di Kamarnya Sendirian


YOGYAKARTA, (PRLM).- Kuncen Gunung Merapi Mbah Maridjan meninggal. Ia ditemukan Tim SAR dalam keadaan sudah meninggal di kamarnya sendirian. Ada yang menyebut almarhum dalam posisi bersujud. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi dari saksi tim SAR yang menemukannya pertama kali.

Tim SAR juga menemukan 9 jenazah lainnya di rumah dan tidak jauh dari rumah Mbah Maridjan. Belum diketahui akan dimakamkan dimana almarhum Mbah Marijan, namun untuk sementara jenazahnya berada di RS Dr Sarjito bersama jenazah korban lainnya.

Kondisi desa dimana Mbah Marijan tinggal sudah tidak berbentuk, hanya menyisakan gambaran kedahsyatan wedhus gembel atau awan panas yang menghanguskan seluruh benda yang dilaluinya disertai taburan debu vulkanik yang cukup tebal. (A-84/A-122)***

********

***********

Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Semoga juru kunci yg ditunjuk berikutnya paham akan tehnologi vulkanologi. Wa ma utitum minal 'ilmi illa qalila (dan tidaklah Allah memberikan ilmu kepadamu kecuali sedikit)


Kamis, 07 Oktober 2010

Mangku Liyer Menuai Berkah dari Beredarnya Novel dan Film Eat, Pray, Love

Mangku Liyer Menuai Berkah dari Beredarnya Novel dan Film Eat, Pray, Love
Penasaran, Turis pun Berbondong untuk Melihat Tempat Syuting

TAMBAH SIBUK: Mangku Liyer melayani tamu asing di rumahnya, Desa Banjar Pengosekan Kaja, Ubud, Gianyar. Foto : Sentot Prayogi/Radar Bali/JPNN
Nama Mangku Ketut Liyer semakin moncer sebagai ’’orang pintar’’. Tidak hanya di Bali, tapi juga di dunia internasional. Semua itu tak lepas dari novel dan film Eat, Pray, Love (EPL) yang dibintangi aktris cantik Julia Roberts.

=======================
SENTOT PRAYOGI, Gianyar
=======================

SULIT memang untuk menemui paranormal I Mangku Ketut Liyer. Beberapa kali Radar Bali (grup JPNN) menyanggong laki-laki 95 tahun itu di rumahnya, kawasan Banjar Pengosekan Kaja, Ubud, tapi tak pernah bisa bertemu langsung. Dia mengaku amat sibuk melayani para tamunya, sehingga tak bisa menerima wawancara wartawan.

Putra ketiga yang merangkap asistennya, Nyoman Latra, 58, pun sempat menjanjikan untuk mempertemukan Radar Bali dengan tokoh sentral dalam novel dan film EPL itu. Namun, lagi-lagi sang tokoh sepuh tersebut tetap tak bisa diganggu.

Sebab, semakin sore, tamunya bukannya makin sedikit, melainkan bertambah banyak. Padahal, Liyer memerlukan waktu rata-rata 30 menit untuk meramal dan mengobati setiap tamu. ’’Apa yang kira-kira perlu ditanyakan biar coba saya jawab saja karena sepertinya bapak belum ada waktu luang,’’ kata Latra.

Dia mengakui, setelah terbitnya novel EPL yang ditulis Elizabeth Gilbert, pengarang yang mantan wartawan Amerika, rumah orang tuanya makin terkenal. Apalagi setelah novel dengan latar kisah nyata pengarangnya itu difilmkan dengan bintang cantik Julia Roberts dan bintang lokal Christine Hakim. "Banyak yang penasaran ingin melihat-lihat rumah kami. Sebab, rumah kami kan menjadi lokasi syuting utama film tersebut," ujarnya.

Tidak hanya itu. Semula, Gilbert ingin Mangku Liyer ikut bermain dalam film romantis tersebut. Namun, lantaran kondisi kesehatannya yang sudah tidak memungkinkan, dia tak jadi main. Sosoknya diperankan orang lain.

Meski begitu, rumah kediaman dukun terkenal tersebut tetap menjadi lokasi syuting hingga enam hari berturut-turut pada November tahun lalu. Tak heran bila selama enam hari itu di sekitar rumah Liyer jadi heboh. "Waktu pengambilan gambar, semua jalan menuju rumah ditutup. Hanya orang-orang yang punya tanda pengenal khusus yang boleh masuk," kenang Latra.

Ratusan anggota kepolisian dilibatkan untuk mengamankan lokasi syuting. Tidak hanya masyarakat yang dilarang mendekat ke lokasi pengambilan gambar. Bahkan, saat itu, wartawan pun tidak diperkenankan meliput.

Memang, kediaman Mangku Liyer yang tidak begitu mewah memiliki daya tarik tersendiri. Rumah itu dinilai masih layak untuk menggambarkan suasana romantis seperti yang pernah dialami Gilbert puluhan tahun silam. Karena itu, rumah tersebut disulap sedemikian rupa sehingga terkesan kuno.

Pemutaran perdana film yang 30 persen berlokasi di Pulau Dewata itu dilangsungkan di New York pada 14 Agustus 2010. Saat itu, artis Christine Hakim ikut hadir dengan busana adat Bali. Kendati belum diputar di bioskop-bioskop Indonesia, sudah banyak yang penasaran dengan rumah Liyer yang menjadi tempat pengambilan gambar film tersebut.

Keluarga Liyer pun seperti menikmati berkah dari terbitnya novel dan film EPL. Bagaimana tidak. Hampir setiap hari puluhan tamu mendatangi rumah mereka. Bahkan, selain ingin melihat-lihat rumah, kebanyakan tamu juga meminta diramal nasibnya. Sebagian lagi meminta pengobatan kepada Liyer.

Bisa dihitung pemasukan yang diterima keluarga Liyer. Sebab, untuk setiap tamu asing dan luar Bali, Liyer mematok tarif Rp 250 ribu. Untuk pasien lokal, dia tidak memungut tarif. Pasien cukup menyiapkan sesaji untuk berdoa.

Dalam sehari, Latra mengaku membantu ayahnya melayani 20–30 pasien. Baik warga setempat, tamu domestik dari beberapa kota di Indonesia, maupun tamu asing dari berbagai negara. ’’Yang paling banyak ke sini justru tamu asing. Terutama dari AS, Jepang, Australia, Jerman, Belanda, dan Rusia,’’ tutur Latra.

Bahkan, tidak sedikit turis mancanegara yang sengaja menelusuri jejak para tokoh dalam EPL hingga sampai di rumah Liyer. Mereka berombongan ikut paket tur khusus untuk mengunjungi lokasi syuting film itu. ’’Banyak juga yang datang tidak untuk berobat atau diramal, tapi sekadar melihat-lihat, ingin tahu rumah yang pernah dijadikan tempat syuting film EPL,’’ ungkapnya. (*/c5/ari)

Kamis, 30 September 2010

Profesor Smitt menemukannya tak sengaja


Profesor Smitt menemukannya tak sengaja, enam tahun lalu. Di tengah ribuan
situs sampah -- penuh 'chat' jorok dan omong kosong -- ia membaca sebuah
kata aneh dan mengkliknya. Ada gambar orang. Ada peta-peta.

Mulanya ia menduga itu semacam situs pengadaan orang pada suatu lokasi
entah di mana. Namun ketika layar menampilkan binatang, pohon-pohon,
bangunan asing dengan bahasa yang tak ia kenal, Profesor Smitt mulai
berpikiran lain. Dibetulkannya kacamata, didekatkannya wajah, tapi saat
itulah tiba-tiba gangguan arus.

Ia merutuk. Menyumpah-nyumpah. Saat arus kembali normal, ia lupa dengan
kata "aneh" itu. Sampai malam, sampai siang, sampai malam berikutnya ia
mencari, tapi tak ia temukan. Pada hari ketiga, Profesor Smitt menghubungi
rekan-rekannya. Ia terkejut karena ia bukan orang pertama. Dalam
bulan-bulan itu, telah puluhan kepala yang mencari. Bahkan ada yang kembali
menemukan tapi kemudian selalu dijawab: "File not found."

INDOKON, begitulah nama si "file not found". Mungkin itu nama suatu daerah,
atau suatu negeri, tapi Profesor Smitt dan rekan-rekannya sama tak yakin.
Berbulan-bulan, bertahun-tahun, mereka mencari dan berdiskusi. Mereka
keluar dari Web, membikin 'offline' khusus, agar jalur komunikasi di antara
mereka selalu berkesinambungan dan tak putus.

Lima tahun, dengan sangat banyak kebetulan, mereka mulai mengenal karakter
Indokon. Pertama: ia tak mungkin dicari dengan mesin pencari (baik mesin
pencari canggih semacam Vorex-py ataupun mesin pencari kuno semacam Yahoo),
karena Indokon selalu tampil dalam satu kata berimbuhan dengan sejumlah
kombinasi huruf yang unik dan tak terpecahkan. Kedua: Indokon, dalam
beberapa kebetulan lain, hampir selalu ditemukan dalam situs yang
berlawanan dan keduanya tampak memiliki ciri kembar saling melengkapi.
Ketiga: tiap usaha untuk mem-'printout', dengan program apa pun, selalu
hanya menghasilkan kombinasi tanda baca seperti titik, koma tanda petik
atau tanda tanya dalam konfigurasi berwujud burung atau entah hewan apa
yang bersayap.

Memasuki tahun ketujuh, Profesor Smitt berinisiatif membentuk sebuah tim
untuk memepelajari dan memecahkan bahasa dalam Indokon. Mereka berpedoman
pada gambar-gambar, denah-denah dan peta-peta dengan beberapa nama yang
mungkin merupakan wilayah atau kota-kota. Mereka akan mulai membuat
kesimpulan sementara, ketika Profesor Chamber, salah seorang rekan Profesor
Smitt, memperoleh temuan yang mengejutkan.

Pada awal abad ke-21, ada sebuah 'software' tua berseri bernama Windows.
Salah satu serinya pernah dirancang ulang karena praktek dagang monopoli
yang pengoperasiannya hanya bisa dilakukan dengan menggunakan perangkat
keras tertentu. Saat Profesor Chamber menggunakan sistem operasi semula
yang petunjuk pemrogramannya ia temukan pada sebuah situs kuno, ajaib,
salah satu file Indokon terbuka, dan bisa dibaca dalam bahasa
Inggris-Amerika.

Begini bunyinya:
Masyarakat Eropa abad pertengahan pernah sangat disibukkan oleh
pemikiran-pemikiran aneh tentang apa yang mereka sebut sebagai sistem
pemerintahan. Sejak Pharaoh Menes, Solon, sampai ke Montesquieu yang
paling depan dan belakang, tak satu pun sistem yang berkenaan dengan
kosmologi relatif tentang ruang, terutama karena ruang selalu
diumpamakan bagai balon udara yang tak bisa mengangkasa tanpa adanya
waktu. Akan tetapi, pada desimal akhir abad ke-20, ada sebuah negara
di timur yang sangat unik. Mereka membangun dengan menghancurkan diri.
Fisik mereka republik, tapi ruh kerajaan mereka pelihara sedemikian
rupa dengan menyediakan kaki dan tangan mereka sebagai makanannya.

Sangat singkat. Tapi seperti biasa, tentu ada Indokon lain pada situs
lawanan yang merupakan kembaran. Profesor Chamber, dan kini juga Profesor
Smitt dan rekan-rekan mereka, segera membubarkan tim bahasa dan bergegas
melacak situs lain -- dengan semangat dan harapan baru.

Pada minggu-minggu pertama, mereka menemukan setidaknya ada tiga orang yang
menulis 14 karangan dalam Indokon, tapi semuanya adalah tulisan ilmiah
tentang hukum dan tata negara dalam wacana filsafat dan tak satu tulisan
pun yang menerangkan tentang lokasi secara rinci. Namun, satu hal yang
pasti, mereka mulai yakin mereka memang tengah berhadapan dengan sebuah
negeri, atau negara, yang sama sekali tak ada dalam peta. Bahkan juga tidak
dalam ensiklopedi terlengkap mana pun.

Sampai akhirnya, datang suatu hari. Pagi, Profesor Smitt menghadap ke layar
dengan segelas kopi. Ia menjelajahi 'node' secara acak dan menemukan saatu
lagi "file Indokon". Cepat ia membuka. Dan terkejut.

Bukan tulisan ilmiah. Tapi sebuah laporan. Cepat ia membaca:

Aku mengenal negeri itu dari seorang kawan. Ia sebuah republik,
dengan aneka masyarakat adat yang ramah. Terdiri dari banyak pulau,
wilayah lautnya luas; tapi tanahnya yang subur, yang gembur, membuat
lautnya hanya bagai bagian dari sesuatu yang hampa, fana dan terlupa.

Selalu kawanku menganjurkan, agar aku berdagang ke sana. Bagi
penguasa negeri itu, orang asing yang berkunjung atau datang ke
negeri mereka dengan membawa uang dan berbungkah-bungkah emas,
adalah hal yang utama. Demi dan untuk sesuatu yang bernama 'investasi
asing', mereka rela menyediakan apa pun bagi tamunya.

Kata kawanku, itulah kelemahan mereka. Orang-orang, penduduk negeri
itu, adalah para pemalas. Mereka lebih senang orang asing menggarap
tanah mereka lalu mendapat bagian dari sana, daripada menyediakan
waktu untuk belajar untuk membangun potensi diri mengolah kekayaan
alam sendiri. Dan konyolnya, para penguasa, justru memetik keuntungan
dari kondisi ini.

Penguasa, baik juga disebut pemerintah, memiliki sebuah kata -- kata
suci -- yang mereka namakan 'pertumbuhan ekonomi'. Demi ekonomi, dan
demi pertumbuhan ini, mereka memiliki alasan untuk mengesampingkan
bidang lain semacam humaniora, pendidikan moral dan etika, terutama
karena kesadaran akan hal-hal semacam itu, tentu saja, bakal
menumbuhkan kebutuhan yang kompleks pada harga dan kualitas manusia.

Setiap waktu, di setiap kesempatan, mereka, para penguasa, selalu
memompakan soal pertumbuhan. Mereka katakan, dengan adanya
pertumbuhan, persoalan yang kemudian akan sangat mudah adalah
memeratakan. Maka yang kemudian terjadi, para penguasa menjelma juga
sebagai pengusaha. Tak heran bila penguasa tertinggi -- presiden
yang sehari-harinya lebih berlaku serupa raja -- adalah pengusaha
yang sangat sukses bersama keluarganya, sanak, dan segenap familinya.

Para pengusaha ini, yang jumlahnya tentu saja tak seberapa, menguasai
seluruh sektor produksi vital yang dibutuhkan oleh sangat banyak
penduduk. Dalam hanya beberapa tahun, para pengusaha yang penguasa
ini telah menjelma jadi orang-orang yang sangat kaya, hanya dengan
memiliki saham-saham kosong yang diberikan para investor asing yang
membangun usaha di negeri mereka.

"Datanglah ke negeri kami."

"Negeri terindah, ternyaman, dan teraman untuk berusaha."

"Kalau Anda punya kemampuan, akan selalu kami sediakan lahan."

"Bila Anda menemukan sebuah tempat di mana segalanya sangat murah,
itulah negeri kami."

"Pernahkan Anda melihat sorga yang begitu nyata di dunia?"

Begitulah, kata kawanku, contoh-contoh kalimat undangan yang
dikirimkan oleh para penguasa negeri itu ke mana-mana. Dan untuk
menciptakan keamanan dan kenyamanan, para penguasa pun mulai
memompakan kata suci lain yang mereka namakan 'kestabilan'.

Begitulah kestabilan menjadi sesuatu yang tidak boleh tidak.
Dan pertumbuhan, yang makin hari makin mempertajam perbedaan
antara si kaya dan si miskin, telah menimbulkan gejolak sosial di
negeri itu. Mulanya hanya di daerah-daerah utama, tapi kemudian
merambat ke daerah-daerah kecil. Mulanya hanya kebencian dan
umpatan-umpatan kotor, tapi entah tahun berapa tepatnya, orang-
orang miskin mulai membuat kerusuhan dan akhirnya bahkan berani
menjarah.

Pihak penguasa dan tentu juga pengusaha, entah nurani mereka
memang telah tumpul atau buta, tak juga memahami kondisi yang
sebenarnya. Daripada menahan diri dan membagi kesempatan kepada
yang lain, mereka lebih senang memilih jalan pintas dengan
memberdayakan tentara. Maka setiap hari, setiap waktu selalu
terdengar ada penduduk yang diculik, lenyap beberapa saat, kemudian
ditemukan telah jadi mayat. Sementara, agar investasi asing tetap
masuk, mereka kian gencar berkoar, "Negeri kami adalah negeri yang
aman, nyaman, dan stabilitasnya selalu terjaga."

Semakin hari, semakin banyak rakyat yang mati. Berbulan-bulan,
bertahun-tahun kemudian, orang hilang dan mayat di mana-mana bukan
lagi merupakan hal yang luar biasa. Dan ketika suatu hari aku
mengutarakan niatku ingin berkunjung ke negeri itu untuk bermain-
main saja, bersenang-senang saja, kawanku segera menukas:

"Buat apa? Di sana, kini hanya ada bentangan tulang, bukit
tengkorak, dan burung-burung hitam dari jenis gagak."

Terakhir, saat kadang aku ingin melihat bagaimana (pemandangan)
matahari senja -- yang merah -- jatuh di hamparan belulang,
kudengar kabar negeri itu telah menjelma jadi laguna. Lautnya yang
luas, yang mereka anggap hampa dan fana, telah menunjukkan
kebesarannya, kekuatan ajaib yang tak tertara.

Profesor Smitt tertegun. Lama ia terpaku, sampai tiba-tiba terdengar nada
panggil yang panjang di jalur 'offline'.

Profesor Chamber: Ada gambar aneh persegi panjang. Di bawahnya, tertulis
selarik pesan:

Negeri itu memang ada. Lihatkah, aku temukan mata uangnya.

Mata uang? Profesor Smitt segera memperbesar gambar. Didekatkannya wajah,
memperhatikan gambar persegi panjang itu dengan teliti. Memang mata uang.
Lengkap dengan benang pengaman dan cap air. Pada pojok kanan bagian depan,
terpajang seraut wajah. Wajah lembut sangat ramah, dengan senyum yang
begitu tulus. Aneh, benarkah wajah ini -- demikian lugu dan sangat polos --
wajah presiden mereka?

Di bagian lain, ada nominal harga dan nama si mata uang. Bagaimana cara
melafalkannya? "Rupeieh" atau "rapaiah"?***

Payakumbuh, Juli 1998.
[KOMPAS, Minggu 2/8]

Senin, 17 Agustus 2009

Dirgahayu Indonesia, Merdeka!

Google pun Ikut Kibarkan Merah Putih




Jakarta - Indonesia tentu punya arti penting bagi Google. Sampai-sampai, situs search engine paling populer seantero jagad ini ikut mengibarkan merah putih.

Sebenarnya tak perlu heran, Google memang sudah biasa menghiasi tampilan welcome page miliknya sesuai event akbar yang tengah happening. Terlebih jika ada satu negara yang sedang merayakan hari teristimewanya.

Maka, demikian pula yang terpampang di laman situs tersebut, Senin (17/8/2009), saat Indonesia tepat merayakan 64 tahun kemerdekaannya.

Nuansa merah putih langsung menyambut seluruh pengunjung Google dengan kibaran sang saka merah putih.

Dirgahayu Indonesia, Merdeka!



( rou / rou )

Kamis, 18 Desember 2008

Kalender Tahun 2009

Bagi teman yang membutuhkan Kalender Tahun 2009
ini ada komplete dengan cuti bersamanya.
bisa donwload disini

Untuk SKBnya donwload disini

Search

Peta Desa Tamblang (Bali)

Komang & Family

Komang & Family